• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Bank-Bank Berlomba Revisi Target: Pertanda Badai Ekonomi atau Strategi Cerdik?

img

1pn0e5cvchj9ioeoyojmoy-arfo1ccieatcidqgu18q.workers.dev Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Pada Kesempatan Ini saya akan mengulas fakta-fakta seputar News. Artikel Yang Fokus Pada News BankBank Berlomba Revisi Target Pertanda Badai Ekonomi atau Strategi Cerdik Dapatkan wawasan full dengan membaca hingga akhir.

Survei OJK mengungkapkan bahwa sebagian bank pesimistis mencapai target bisnis 2024. Penyebab utamanya adalah pertumbuhan kelas menengah yang terbatas, sehingga pendapatan melambat dan berdampak pada permintaan kredit dan dana pihak ketiga (DPK).

Pertumbuhan kredit perbankan pada September 2024 melambat menjadi 10,85% yoy, turun dari 11,40% yoy pada bulan sebelumnya. Hal ini memberikan tantangan bagi pertumbuhan kredit dan DPK.

Beberapa bank telah merevisi target pertumbuhannya. CIMB Niaga merevisi target pertumbuhan kredit menjadi 6%, OK Bank merevisi target pertumbuhan DPK, dan BBTN merevisi target pertumbuhan laba menjadi sekitar 1%.

Persaingan suku bunga yang ketat antar bank juga menjadi faktor pesimisme. Direktur Kepatuhan OK Bank, Efdinal Alamsyah, mengatakan bahwa pesimisme ini mencerminkan tantangan ekonomi saat ini.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menyebutkan beberapa tantangan yang dihadapi, termasuk biaya pendanaan yang tinggi dan daya beli kelas menengah yang menurun.

Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, mengungkapkan bahwa tekanan biaya pendanaan akibat kenaikan suku bunga acuan menjadi penyebab revisi target.

Senior Vice President LPPI, Trioksa Siahaan, menilai bahwa persaingan untuk mendapatkan likuiditas semakin ketat karena tren suku bunga acuan yang masih bertahan atau bahkan berpotensi naik.

Meskipun pesimistis, Trioksa menyarankan agar bank menjaga kinerja agar tidak menurun. Hal ini karena kinerja bank 2024 diprediksi lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

© Copyright 2024 - Bilik Suara
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Tutup Ads