• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Emas 960 Kg Raib, Istri Perampok Jadi Biang Kerok

img

1pn0e5cvchj9ioeoyojmoy-arfo1ccieatcidqgu18q.workers.dev Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Sekarang saatnya berbagi wawasan mengenai News. Konten Yang Terinspirasi Oleh News Emas 960 Kg Raib Istri Perampok Jadi Biang Kerok Pastikan Anda menyimak hingga bagian penutup.

Di masa pendudukan Jepang, Indonesia digemparkan oleh kasus perampokan emas yang menghebohkan. Pelakunya adalah seorang tentara Jepang bernama Hiroshi Nakamura, yang berhasil menggasak 960 kilogram emas.

Awalnya, perampokan ini berjalan mulus. Namun, keserakahan istri Nakamura, Carla Wolff, yang suka memamerkan harta rampasan, akhirnya membongkar kejahatan tersebut.

Peristiwa yang dikenal sebagai Peristiwa Nakamura ini terjadi sekitar tahun 1946. Nakamura mengalihkan harta rampasan ke rumah simpanannya dan sebuah taman milik pengusaha Tionghoa.

Menurut catatan De Locomotief, nilai emas yang dirampok mencapai 10 hingga 80 juta gulden. Kejahatan ini terungkap ketika Carla, yang merupakan anggota Organisasi Gerilya Hindia Belanda (NIGO), menunjukkan sikap mencurigakan.

Jepang berencana memindahkan harta berharga dari pegadaian lokal ke pegadaian di Jalan Kramat, Jakarta Pusat. Namun, saat Jepang hengkang, harta tersebut menjadi tak bertuan.

Kapten Hiroshi Nakamura memanfaatkan kekacauan ini untuk menguasai harta tersebut. Ia menjadi hedonis dan sering menghambur-hamburkan kekayaan.

Akibat ulah Carla, kasus ini terbongkar oleh pemerintah Belanda yang menduduki Jakarta. Nakamura, Carla Wolff, Nomura Akira, dan dua intel Belanda ditahan dan dinyatakan bersalah.

Namun, misteri keberadaan emas rampasan masih belum terpecahkan. Pihak berwenang hanya menerima emas senilai 1 juta gulden, sementara sisanya menghilang tanpa jejak.

© Copyright 2024 - Bilik Suara
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Tutup Ads