IHSG Terpuruk, Bursa Asia dan Wall Street Jadi Biang Kerok
1pn0e5cvchj9ioeoyojmoy-arfo1ccieatcidqgu18q.workers.dev Assalamualaikum semoga kita selalu bersatu. Pada Hari Ini aku mau berbagi pengalaman seputar News yang bermanfaat. Panduan Artikel Tentang News IHSG Terpuruk Bursa Asia dan Wall Street Jadi Biang Kerok Jangan berhenti teruskan membaca hingga tuntas.
Sentimen Global Pengaruhi Perdagangan IHSG
Perdagangan IHSG dipengaruhi oleh sentimen global, termasuk laporan inflasi PCE AS, data pertumbuhan ekonomi AS kuartal III, dan notulen FOMC yang dirilis Rabu (27/11/2024).
Inflasi PCE AS
Data inflasi PCE Oktober menunjukkan kenaikan 0,2% secara bulanan dan 2,3% secara tahunan, sesuai ekspektasi tetapi lebih tinggi dari bulan sebelumnya (2,1%). Angka ini menguatkan kekhawatiran bahwa The Fed akan lebih berhati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneter.
Pertumbuhan Ekonomi AS
Data pertumbuhan ekonomi AS menunjukkan PDB riil tumbuh 2,8% pada kuartal III 2024, melambat dari kuartal sebelumnya (3,0%). Perlambatan ini sesuai ekspektasi pasar, namun mempertegas risiko perlambatan ekonomi global, menekan saham berbasis ekspor di IHSG.
Notulen FOMC
Notulen FOMC November menunjukkan inflasi mulai melambat, tetapi masih di atas target 2%. Hal ini memberikan gambaran bahwa The Fed akan tetap berhati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneter.
Dampak pada IHSG
Sentimen global ini berdampak pada IHSG yang dibuka di zona merah pada Kamis (28/11/2024). Sektor keuangan menjadi salah satu yang paling terdampak, karena kekhawatiran investor terhadap margin bunga bersih yang lebih sempit akibat perlambatan pelonggaran kebijakan moneter The Fed.
