• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

India Meluncur ke Luar Angkasa dengan Strategi Hemat Biaya yang Menggebrak

img

1pn0e5cvchj9ioeoyojmoy-arfo1ccieatcidqgu18q.workers.dev Hai apa kabar semuanya selamat membaca Di Situs Ini saya mau menjelaskan manfaat dari News yang banyak dicari. Artikel Mengenai News India Meluncur ke Luar Angkasa dengan Strategi Hemat Biaya yang Menggebrak lanjut sampai selesai.

Program luar angkasa India yang hemat biaya telah menjadi sorotan dunia. Mantan pegawai negeri Sisir Kumar Das, yang mengawasi keuangan Isro selama lebih dari dua dekade, mengungkapkan bahwa sikap hemat ini berakar pada tahun 1960-an, ketika para ilmuwan mengusulkan program luar angkasa kepada pemerintah.

Namun, India berencana mengirim misi berawak ke Bulan pada 2040, yang membutuhkan roket yang lebih kuat. Das menjelaskan bahwa timnya yang berdedikasi berjumlah kurang dari 10 orang dan sering bekerja lembur tanpa bayaran karena antusiasme mereka.

Pemerintah baru-baru ini menyetujui pengembangan roket baru yang akan siap pada 2032. Salah satu alasan utama biaya rendah misi Isro adalah karena teknologinya dikembangkan di dalam negeri dan mesinnya diproduksi di India.

India menghabiskan US$74 juta untuk orbiter Mars Mangalyaan dan US$75 juta untuk misi Chandrayaan-3. Penulis sains Pallava Bagla membandingkan Isro dengan NASA, yang mengalihdayakan pembuatan satelit dan mengambil asuransi, sehingga menambah biaya.

Kepala misi Bulan dan Mars India, Mylswamy Annadurai, menyatakan bahwa Isro mempekerjakan lebih sedikit orang dan membayar gaji yang lebih rendah, membuat proyek India lebih kompetitif. Para ilmuwan menghadapi pilihan antara menggunakan roket yang lebih berat atau mengurangi beban untuk menghemat biaya.

Bagla memuji program luar angkasa India yang berbiaya rendah sebagai prestasi yang menakjubkan. Namun, seiring kemajuan India, biaya dapat meningkat. India baru-baru ini mengumumkan proyek luar angkasa ambisius dengan anggaran sebesar 227 miliar rupee (US$2,7 miliar).

Meskipun biayanya rendah, para ilmuwan India tetap unggul dalam melakukan pekerjaan yang berharga. Foto-foto lama menunjukkan para ilmuwan mengangkut roket dan satelit menggunakan sepeda atau gerobak sapi.

Rencana India mencakup misi ke Bulan, Venus, dan pengembangan stasiun luar angkasa. Orbiter Maven NASA menghabiskan US$582 juta, sementara Luna-25 Rusia menghabiskan US$133 juta. Chandrayaan-3 mengorbit Bumi dan Bulan beberapa kali

© Copyright 2024 - Bilik Suara
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Tutup Ads