Kapal Hijau Pertamina: Revolusi Maritim Ramah Lingkungan
1pn0e5cvchj9ioeoyojmoy-arfo1ccieatcidqgu18q.workers.dev Bismillah semoga hari ini penuh kebaikan. Pada Artikel Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar Informasi. Artikel Yang Berisi Informasi Kapal Hijau Pertamina Revolusi Maritim Ramah Lingkungan Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.
PT Pertamina International Shipping (PIS) bertekad mencapai nol emisi lebih cepat, 10 tahun sebelum target pemerintah Indonesia pada 2060. Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Eka Suhendra, menyatakan komitmen ini dalam forum Gastech 2024 di Texas, Amerika Serikat.
Untuk mewujudkan target tersebut, PIS mengimplementasikan berbagai inovasi dan teknologi, termasuk penggunaan bahan bakar hijau seperti LNG, LPG, dan amonia. PIS juga menjadi pelopor dalam penggunaan kapal dual fuel, dengan 6 kapal di armadanya telah memanfaatkan LNG dan LPG sebagai alternatif bahan bakar.
Selain itu, PIS telah menerapkan pembatasan daya mesin dan manajemen pelayaran untuk mengurangi emisi. Lebih dari 30% armada PIS telah memperoleh sertifikat EEXI (Energy Efficiency Existing Ship Index) dan CII (Carbon Intensity Indicator) sesuai standar IMO.
PIS juga mendukung penggunaan LNG sebagai sumber energi transisi untuk mengurangi emisi. Global Head of LNG Fearnleys, Per Christian Fett, menekankan pentingnya regulasi yang memberikan insentif bagi pelaku industri untuk mendorong inovasi dalam penggunaan bahan bakar hijau.
PIS menyadari bahwa industri pelayaran berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon global. Oleh karena itu, perusahaan berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif tersebut dengan mengadopsi solusi yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Lebih dari 50% kapal yang dioperasikan PIS kini mampu menggunakan biofuel atau bahan bakar hijau. Sebanyak 40 kapal di armada PIS telah dilengkapi dengan perangkat hemat energi yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar kapal antara 3-20%.
Target dekarbonisasi jangka panjang PIS sejalan dengan rencana mencapai nol emisi pada tahun 2050, sesuai dengan rencana IMO dan Paris Agreement terkait perubahan iklim. Fokus PIS tidak hanya pada pengurangan CO2, tetapi juga pada keseluruhan rantai emisi.
(Ditulis pada 11 Oktober 2024)
