• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Kerupuk Putih Bukit Duri: Di Balik Layar Kegilaan Produksi

img

1pn0e5cvchj9ioeoyojmoy-arfo1ccieatcidqgu18q.workers.dev Semoga senyummu selalu menghiasi hari hari dan tetap mencari ilmu. Pada Edisi Ini aku mau menjelaskan kelebihan dan kekurangan Informasi. Pandangan Seputar Informasi Kerupuk Putih Bukit Duri Di Balik Layar Kegilaan Produksi Jangan berhenti di tengah jalan

Tardi, Sang Maestro Kerupuk yang Bertahan di Tengah Badai

Di tengah hiruk pikuk Kawasan Bukit Duri, Jakarta, Tardi (56) dengan bangga memamerkan kerupuk putih hasil produksinya. Perjalanan bisnisnya yang panjang telah mengukir kisah sukses yang luar biasa, bahkan di tengah krisis ekonomi 1998 dan pandemi Covid-19.

Kerupuk, makanan pelengkap yang tak pernah lekang oleh waktu, telah menjadi sumber penghidupan bagi Tardi. Bisnisnya yang diberi nama Fadilah telah menjangkau 15 pasar di Jakarta. Setiap harinya, rumah produksi ini mampu memproduksi 4-5 kwintal kerupuk.

Perjalanan Tardi dimulai pada tahun 1990. Sebelumnya, ia bekerja di usaha serupa. Setelah menabung selama 6 tahun, ia memberanikan diri untuk mendirikan rumah produksi sendiri. Ujian terbesarnya datang saat harga minyak goreng dan gas elpiji melambung tinggi. Namun, Tardi pantang menyerah. Ia rela mengurangi omzetnya tanpa mengurangi ukuran kerupuk atau bahan baku lainnya.

Kini, setelah 35 tahun berselang, Tardi memiliki puluhan karyawan yang membantunya dalam produksi dan penjualan. Kerupuk mentah yang digunakan didatangkan dari berbagai daerah, seperti Banjar, Tasik, Solo, dan Sidoarjo.

Rumah produksi seluas 90 meter persegi ini tak pernah sepi. Para karyawan sibuk menggoreng dan membungkus kerupuk. Uniknya, rumah produksi ini beroperasi setiap hari, kecuali saat hari raya. Permintaan kerupuk yang tak pernah surut menjadi alasannya.

Tardi adalah bukti nyata bahwa kegigihan dan inovasi dapat membawa kesuksesan. Di tengah persaingan bisnis yang ketat, ia mampu bertahan dan bahkan berkembang. Kerupuk Fadilah telah menjadi bagian dari budaya kuliner masyarakat Jakarta, dan kisah Tardi akan terus menginspirasi para pelaku usaha lainnya.

© Copyright 2024 - Bilik Suara
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Tutup Ads