• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Pajak Merosot, Sri Mulyani: 2023, Tahun yang Mencekam!

img

1pn0e5cvchj9ioeoyojmoy-arfo1ccieatcidqgu18q.workers.dev Hai selamat membaca informasi terbaru. Sekarang saya mau menjelaskan berbagai aspek dari Informasi. Ulasan Mendetail Mengenai Informasi Pajak Merosot Sri Mulyani 2023 Tahun yang Mencekam Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.

Pertumbuhan Penerimaan Pajak Masih Negatif

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pertumbuhan penerimaan pajak masih mengalami penurunan. Pertumbuhan penerimaan pajak kita masih negatif growth, ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI (13/11/2024).

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan III Anggito Abimanyu menyatakan bahwa realisasi penerimaan pajak telah membaik dalam beberapa bulan terakhir. Namun, secara keseluruhan, penerimaan pajak masih di bawah target.

Penerimaan pajak dari kelompok PPh non migas mencapai Rp 810,76 triliun atau 76,24% dari target, turun 0,34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, realisasi penerimaan pajak secara keseluruhan mencapai 76,3% dari target Rp 1.988,9 triliun.

Per Oktober 2024, penerimaan pajak Indonesia mencapai Rp 1.517,53 triliun. Sri Mulyani menjelaskan bahwa pertumbuhan pajak negatif ini disebabkan oleh penurunan harga komoditas seperti CPO dan Batu Bara.

Namun, Anggito Abimanyu menyampaikan kabar baik bahwa perbaikan penerimaan pajak telah terjadi dalam dua bulan terakhir. Kondisi perbaikan ini sudah terjadi dalam dua bulan terakhir dan alhamdulillah ini berlanjut di bulan Oktober, katanya.

Sri Mulyani menambahkan bahwa angka penerimaan pajak turun 0,4% dari realisasi Oktober tahun lalu yang mencapai Rp 1.523 triliun. Kita sudah mengumpulkan Rp 1.517,5 triliun. Tren positif ini diproyeksikan akan berlanjut sampai akhir tahun.

Dari sisi perpajakan, penerimaan pajak dari kelompok PPN dan PPnBM mencapai Rp 620,42 triliun atau 76,47%. Realisasi ini naik 7,87% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penerimaan pajak dari kelompok PBB dan pajak lainnya juga naik 12,81% menjadi Rp 32,65 triliun.

© Copyright 2024 - Bilik Suara
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Tutup Ads