• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Petualangan Berujung Tragis: Nasib Tragis ART yang Taruhkan Tabungannya pada Saham VOC

img

1pn0e5cvchj9ioeoyojmoy-arfo1ccieatcidqgu18q.workers.dev Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Detik Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar News. Artikel Yang Mengulas News Petualangan Berujung Tragis Nasib Tragis ART yang Taruhkan Tabungannya pada Saham VOC Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.

Pada tahun 1602, Kongsi Dagang Hindia Belanda (VOC) membuat sejarah sebagai perusahaan pertama yang melakukan penawaran umum perdana (IPO). Neeltgen Cornelis, seorang asisten rumah tangga, menjadi salah satu investor awal yang berani mengambil risiko.

Terinspirasi oleh majikannya, Dirck van Os, seorang direktur VOC, Neeltgen awalnya ragu untuk berinvestasi. Namun, keyakinannya pada potensi keuntungan VOC menguatkan tekadnya. Ia menyisihkan 100 gulden dari tabungannya yang diperoleh dengan susah payah.

Pada saat itu, VOC menawarkan investasi tanpa batas minimum atau maksimum. Hal ini menarik banyak investor, termasuk pejabat, bangsawan, dan bahkan asisten rumah tangga seperti Neeltgen. VOC menjual komoditas yang sangat dicari di Eropa, yaitu rempah-rempah, yang menjanjikan keuntungan besar.

Neeltgen percaya bahwa VOC akan menjadi perusahaan yang sukses. Ia menyerahkan uangnya kepada van Os, yang kemudian mencatatnya secara manual di atas kertas. Pada penutupan IPO, Neeltgen mengalami keuntungan, tetapi ia menjual sahamnya setahun kemudian.

Meskipun Neeltgen tidak memegang sahamnya cukup lama untuk memaksimalkan keuntungan, ia tetap menjadi bagian dari sejarah sebagai salah satu investor awal VOC. Perusahaan ini kemudian menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia, berkat keberhasilannya dalam menguasai perdagangan rempah-rempah dari Indonesia.

© Copyright 2024 - Bilik Suara
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Tutup Ads