• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

PKL Tumpah di Bogor, Pemilik Toko Berteriak: Kami Bukan Tumpahan!

img

1pn0e5cvchj9ioeoyojmoy-arfo1ccieatcidqgu18q.workers.dev Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Pada Artikel Ini mari kita kupas tuntas sejarah News. Pandangan Seputar News PKL Tumpah di Bogor Pemilik Toko Berteriak Kami Bukan Tumpahan baca sampai selesai.

Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tumpah Jalan Merdeka, Kota Bogor, menuai protes dari para pemilik usaha. Mereka menolak keberadaan PKL karena dianggap merusak lahan parkir ruko, membuat kotor, dan mengganggu operasional ruko.

Salah satu pemilik ruko, Yasa, menyatakan penolakannya terhadap pasar tumpah. Kami menolak keberadaan pasar tumpah karena merusak dan membuat kotor area ruko, ujarnya.

Warga Ciwaringin dan para pemilik usaha di kawasan Jalan Merdeka juga geram dengan keberadaan PKL. Mereka mendesak Satpol PP untuk menertibkan PKL pasar tumpah.

Kepala Satpol-PP Kota Bogor, Agustian Syah, menyatakan telah meminta pedagang untuk mengosongkan kios. Kami tetap akan melanjutkan pembongkaran karena hasil kajiannya menunjukkan bila masalah PKL, gangguan keamanan, sampai pungli diduga masih terjadi di pasar tumpah, katanya.

Pengosongan ini merupakan lanjutan dari upaya sebelumnya di tahun 2022 lalu. Kita pernah lakukan (pengosongan) pada 2022, tapi ada perlawanan dari oknum preman, jadi belum selesai, ujar Agustian.

Namun, para pedagang menolak ditertibkan. Mereka khawatir anak buah Jufri, yang sebelumnya memprovokasi pedagang untuk tetap bertahan berjualan di pasar tumpah, masih berkeliaran.

Selain itu, tempat tersebut juga disebut tidak memenuhi aturan sebagai pasar sehingga harus dikosongkan. Selama lahan itu belum dikosongkan maka belum selesai masalah, tegas Agustian.

Warga Ciwaringin dan para pemilik usaha mengancam akan menggelar aksi demo jika aparatur tidak bisa mengambil langkah tegas membongkar lapak dan kios PKL.

© Copyright 2024 - Bilik Suara
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Tutup Ads