• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Prabowo-Gibran: Duet Maut yang Siap Menggebrak Indonesia dengan Program Rp 121 Triliun

img

1pn0e5cvchj9ioeoyojmoy-arfo1ccieatcidqgu18q.workers.dev Mudah-mudahan harimu cerah dan indah. Dalam Opini Ini saya ingin berbagi pandangan tentang Informasi yang menarik. Artikel Dengan Fokus Pada Informasi PrabowoGibran Duet Maut yang Siap Menggebrak Indonesia dengan Program Rp 121 Triliun Dapatkan informasi lengkap dengan membaca sampai akhir.

Pemerintahan Prabowo-Gibran telah mengalokasikan anggaran Rp 8 triliun untuk program pengentasan TBC. Kementerian Kesehatan akan menerima Rp 3,25 triliun untuk pemeriksaan gratis bagi 52,2 juta orang, termasuk tes tekanan darah, gula darah, dan rontgen.

Program sekolah unggulan terintegrasi akan menerima Rp 2 triliun dari Kemendikbudristek dan Kementerian Agama. Ketahanan pangan juga menjadi prioritas, dengan Rp 7,5 triliun dialokasikan untuk Kementerian PUPR untuk meningkatkan lumbung pangan nasional, daerah, dan desa.

Renovasi sekolah akan menelan biaya Rp 20 triliun, yang akan ditangani oleh Kementerian PUPR. Kementerian Kesehatan juga akan menerima Rp 1,8 triliun untuk meningkatkan rumah sakit daerah dari tipe D ke tipe C.

Selain itu, pemerintah telah menyiapkan Rp 71 triliun untuk program makan bergizi gratis (MBG). Program ini menargetkan ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan siswa di semua jenjang pendidikan.

Kementerian Pertanian akan menerima Rp 7,5 triliun untuk intensifikasi 80 ribu Ha dan pencetakan sawah baru seluas 150 ribu Ha.

Rencana pembentukan Badan Penerimaan Negara, yang akan menggabungkan Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai, telah ditunda karena penolakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

© Copyright 2024 - Bilik Suara
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Tutup Ads