• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Rokok Ketat, Pendapatan Negara Menggelembung!

img

1pn0e5cvchj9ioeoyojmoy-arfo1ccieatcidqgu18q.workers.dev Halo bagaimana kabar kalian semua? Hari Ini aku mau membahas keunggulan News yang banyak dicari. Catatan Singkat Tentang News Rokok Ketat Pendapatan Negara Menggelembung Pelajari detailnya dengan membaca hingga akhir.

Dampak Regulasi Tembakau pada Perekonomian Nasional

Industri Hasil Tembakau (IHT) merupakan penyumbang pemasukan negara terbesar melalui cukai hasil tembakau (CHT). Pada 2023, penerimaan CHT mencapai Rp 213,5 triliun. Namun, penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 dan Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) tentang Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektronik dinilai mengancam perekonomian negara.

Hasil penelitian Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menunjukkan, dampak ekonomi yang hilang jika ketiga pasal bermasalah tersebut diterapkan mencapai Rp 308 triliun atau setara 1,5 persen dari PDB. Penerimaan cukai diprediksi turun hingga Rp 96 triliun akibat penerapan kemasan polos.

Selain itu, kebijakan kemasan polos juga akan menyebabkan penurunan permintaan produk legal sebesar 42,09 persen. Hal ini akan berdampak pada penurunan produksi dan lapangan kerja. Potensi tenaga kerja terdampak diperkirakan mencapai 2.293.957 penduduk bekerja.

Ekonom INDEF, Andry Satrio Nugroho, menekankan pentingnya perumusan regulasi yang mempertimbangkan aspek ekonomi. Tanya ke Pak Prabowo, apakah mau kehilangan Rp 213 triliun? ujarnya.

Pemerintah perlu menelaah kembali aturan-aturan tersebut dengan melibatkan seluruh pihak yang terdampak. Regulasi yang tepat akan memastikan keberlangsungan industri tembakau dan melindungi penerimaan negara serta lapangan kerja.

(8 Oktober 2024)

© Copyright 2024 - Bilik Suara
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Tutup Ads