Tekstil Berjaya di Tengah Badai: Sritex Pailit, Industri Lain Meroket

1pn0e5cvchj9ioeoyojmoy-arfo1ccieatcidqgu18q.workers.dev Assalamualaikum semoga kita selalu dalam kebaikan. Dalam Tulisan Ini aku ingin membagikan informasi penting tentang News. Artikel Ini Membahas News Tekstil Berjaya di Tengah Badai Sritex Pailit Industri Lain Meroket Pastikan Anda menyimak hingga bagian penutup.

Industri Tekstil Indonesia Menunjukkan Kinerja Ekspansif di Tengah Kepailitan Sritex

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, mengungkapkan bahwa Indeks Kepercayaan Industri (IKI) subsektor tekstil pada Oktober 2024 menunjukkan kinerja yang positif. IKI subsektor tekstil pada Oktober ini berada pada level ekspansif, meskipun berita kepailitan Sritex muncul di akhir bulan, ujar Febri.

Menariknya, di tengah kondisi tersebut, industri tekstil justru mencatatkan kinerja yang menggembirakan. Febri menjelaskan bahwa kinerja industri tekstil sempat mengalami kontraksi pada Mei-Agustus 2024 akibat penerapan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

Namun, pada Oktober terjadi peningkatan yang kami nilai sebagai peningkatan optimisme industri atas pemerintah baru, kata Febri.

Senada dengan Febri, Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki, Adie Rochmanto Pandiangan, juga menyampaikan optimisme yang sama. Ekspansi baru terjadi pada September-Oktober ini, ujar Adie.

Optimisme ini terlihat dari hasil survei yang menunjukkan optimisme pengusaha dalam 6 bulan ke depan, termasuk dari pengusaha industri tekstil. Adie meyakini bahwa industri tekstil akan terus ekspansif hingga Desember 2024.

Kami optimis bahwa industri tekstil akan tetap ekspansif hingga Desember, baik untuk tekstil maupun pakaian jadi. Hal ini didukung oleh momen-momen penting seperti Hari Raya dan Tahun Baru, terang Adie.

Sebagai informasi tambahan, Sritex dinyatakan pailit berdasarkan hasil sidang PN Semarang pada perkara nomor 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg. Penyebab kepailitan ini adalah utang perusahaan yang menumpuk.

Manajemen Sritex menyebutkan bahwa saat ini jumlah karyawan dalam grup Sritex adalah 50.000. Namun, sebanyak 14.112 karyawan kemungkinan akan terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) langsung akibat putusan tersebut.