• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Tragedi Petir Mematikan: 13 Anak dan 1 Dewasa Meregang Nyawa di Kamp Pengungsi Uganda

img

1pn0e5cvchj9ioeoyojmoy-arfo1ccieatcidqgu18q.workers.dev Bismillah semoga hari ini penuh kebaikan. Pada Detik Ini saya mau menjelaskan manfaat dari News yang banyak dicari. Ringkasan Artikel Mengenai News Tragedi Petir Mematikan 13 Anak dan 1 Dewasa Meregang Nyawa di Kamp Pengungsi Uganda Pastikan Anda membaca hingga bagian penutup.

Pemerintah disarankan untuk mempertimbangkan penundaan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% hingga kondisi ekonomi lebih stabil.

Pemerintah telah meningkatkan anggaran ketahanan pangan secara konsisten setiap tahunnya.

Tragedi memilukan terjadi di sebuah kamp pengungsi di Uganda, di mana sambaran petir menewaskan 13 anak-anak dan satu orang dewasa.

Insiden tersebut terjadi pada Sabtu malam saat para korban sedang menghadiri kebaktian gereja. Juru bicara Polisi Uganda, Kituuma Rusoke, mengonfirmasi bahwa korban dewasa berusia 21 tahun.

Usia pasti anak-anak yang meninggal belum diungkapkan, namun diketahui banyak dari mereka berasal dari Sudan Selatan yang berdekatan.

Empat tahun lalu, sambaran petir juga merenggut nyawa 10 anak di kota Arua, yang terletak di barat laut Uganda.

Copyright @ 2024 Media Group - mediaindonesia

© Copyright 2024 - Bilik Suara
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Tutup Ads