• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Tupperware Bangkit dari Ambang Kebangkrutan: Kisah Transformasi yang Mencengangkan

img

1pn0e5cvchj9ioeoyojmoy-arfo1ccieatcidqgu18q.workers.dev Assalamualaikum semoga kita selalu bersyukur. Dalam Blog Ini saatnya membahas Informasi yang banyak dibicarakan. Konten Informatif Tentang Informasi Tupperware Bangkit dari Ambang Kebangkrutan Kisah Transformasi yang Mencengangkan Pastikan Anda mengikuti pembahasan sampai akhir.

Tupperware, produsen wadah penyimpanan makanan ikonik, telah bangkit dari ambang kebangkrutan setelah menghadapi tantangan keuangan yang berat.

Faktor yang Mempengaruhi

Kondisi makroekonomi yang menantang, pandemi, inflasi, dan suku bunga tinggi telah memukul kinerja perusahaan. Penurunan penjualan yang signifikan akibat kegagalan beradaptasi juga memperburuk masalah.

Upaya Penyelamatan

CEO Laurie Goldman memimpin upaya penyelamatan dengan merestrukturisasi utang dan mencari pembiayaan tambahan. Perusahaan juga menjalin kemitraan dengan pengecer seperti Target dan Amazon.

Kebangkrutan dan Penjualan Aset

Pada September 2024, Tupperware mengajukan kebangkrutan dengan utang sebesar US$ 818 juta. Hakim Kepailitan AS menyetujui usulan perusahaan untuk menjual asetnya kepada kreditur pada November 2024.

Rencana Masa Depan

Tupperware berencana menghentikan operasi di pasar tertentu dan beralih ke model bisnis yang lebih berfokus pada teknologi. Perusahaan akan mempertahankan merek dan asetnya di pasar inti seperti AS, Kanada, dan Tiongkok.

Dampak pada Saham

Saham Tupperware sempat meroket pada Juli 2023, tetapi masih turun hampir 30% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan tantangan yang masih dihadapi perusahaan.

Kesimpulan

Tupperware telah berhasil keluar dari jurang kebangkrutan, tetapi masih menghadapi jalan panjang untuk memulihkan kinerja keuangannya. Perusahaan harus beradaptasi dengan lanskap bisnis yang berubah dan mengeksekusi rencana masa depannya dengan efektif.

© Copyright 2024 - Bilik Suara
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Tutup Ads