• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Tupperware Bangkit dari Jurang Kebangkrutan: Kisah Kebangkitan yang Mencengangkan

img

1pn0e5cvchj9ioeoyojmoy-arfo1ccieatcidqgu18q.workers.dev Semoga semua mimpi indah terwujud. Dalam Opini Ini mari kita eksplorasi Informasi yang sedang viral. Laporan Artikel Seputar Informasi Tupperware Bangkit dari Jurang Kebangkrutan Kisah Kebangkitan yang Mencengangkan Pastikan Anda menyimak hingga bagian penutup.

Tupperware, produsen wadah makanan legendaris, telah bangkit dari jurang kebangkrutan setelah menghadapi tantangan keuangan yang berat.

CEO Tupperware, Laurie Goldman, menyatakan bahwa kondisi makroekonomi yang menantang telah berdampak signifikan pada keuangan perusahaan. Faktor-faktor seperti pandemi, inflasi, dan suku bunga tinggi telah memperburuk kinerja perusahaan.

Tupperware, yang didirikan pada tahun 1946, mengalami masa keemasan pada tahun 1950-an dan 1960-an dengan konsep Pesta Tupperware. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan mengalami penurunan penjualan yang signifikan karena gagal beradaptasi dengan perubahan pasar.

Pada September 2024, Tupperware mengajukan kebangkrutan dengan utang sebesar US$ 818 juta. Perusahaan memiliki aset senilai US$ 7,5-15 miliar, tetapi masalah likuiditas menghambat operasinya.

Setelah proses kebangkrutan, Hakim Kepailitan AS menyetujui usulan Tupperware untuk menjual asetnya kepada kreditur. Kreditur menyediakan dana tunai dan keringanan utang untuk mengakuisisi merek Tupperware dan asetnya di pasar inti.

Tupperware berencana untuk menghentikan operasinya di pasar tertentu dan beralih ke model bisnis yang lebih berfokus pada teknologi. Perusahaan berharap dapat memperkuat posisi mereknya dan kembali ke jalur pertumbuhan.

© Copyright 2024 - Bilik Suara
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Tutup Ads